Kamis, 12 November 2020

Bismillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah ala kulli haal

Qadarullah hari ke 15 ini, mbu Ni tidak leluasa bergerak. Bagian tubuh sebelah kiri dari tangan hingga kaki kumat sakitnya, efek traumatik kecelakaan. Hingga tidak bisa optimal main dengan baby HA.

Mbu harus diurut dulu untuk betulkan tangan, tubuh, dan kaki. Maka adek sepupu membantu menjagakan dan mengajak bermain. Setelah puas main di rumah, diapun ikut tantenya ke kios dekat rumah.

Di kios diapun diajari merangkak dengan metode mengejar mainannya.

Secara emosional dia bisa memilih dengan siapa dia akan ikut karena tidak semua orang ia senangi untuk ikut dalam waktu hitungan jam. Baby HA hanya mengenali dan menyenangi orang yang biasa dilihat atau anggota keluarga kami yang mbu/yayah biasa ajak bercengkrama, baru dia ikut.

Baby HA senang melihat orang lalu lalang di depan kios laundry kami, dia senang mengamati ekspresi orang-orang.

Begitu ASIPnya habis diapun pulang dan mbu masih belum fit hingga tulisan ini sy buat dengan mengandalkan 1 tangan saja.

Begitu tiba di rumah, baby HA langsung memeluk mbu dan seakan menghibur. Sisi religius/akidah yaitu setiap anak kecil fitrahnya mereka dibekali Allah rasa kasih sayang terhadap sesama terutama pada orang tuanya. Saat ada yang sakit, ia seolah memahami dan ingin terus dekat. Bahkan saat akan tidurpun, ia memeluk mbu dengan erat, tak mau dilepasnya, ia minta berbaring di lengan mbu. Saat ku lepaskan, ia menggapai-gapai dan kembali memeluk erat. Maasyaa Allah. Begitu Allah sudah instal hal-hal baik pada anak kita.

Catatan mbu Ni pada kuliah fitrah base education master class :

Menumbuhkan fitrah anak
Memperbaiki life style

Anak adalah wasilah dari Allah bagi orang tua untuk tazkiyatun nafs bagi yang mau dan berusaha menyambut fitrah ayah bunda. Semakin menyambut fitrah ayah ibu makin membaik hidup dalam diri sendiri, keluarga dan rasa cinta terhadap pasangan.

Karena menyambut fitrah itu adalah upaya selalu mendekatkan diri pada Allah. Fitrah itu telah Allah tanamkan sejak dari alam ruh.

Jangan obsesi, panik, dan khawatir dalam membersamai dan mendidik Allah. Kuncinya selalu mendekati Allah, ketika hati tertaut hanya padaNya, maka mudah bagiNya menautkan hati ayah ibu pada anak-anaknya.

Terima kasih
Sekian catatan kami hari ini.


#harike15
#tantangan15hari
#zona3cerdasemosidanspiritual
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
#familyproject
#sahabatterbaik

Cahaya Keindahan . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates