Kamis, 13 Februari 2014

Pada kenyataannya tulisan ini telah lama dibuat tapi baru menemukan mood yang pas untuk publikasi, ceritanya lagi belagak bersemedi hahaha.



Made in Kitchen___ di tulis di dapur, 11-12-13 (11 Desember 2013)

ADA APA DENGAN MALAM JUM’AT # DI SINI ADA SAYA

Yah anda tidak salah baca & mata anda sehat kok, tulisan ini ide awalnya didapatkan di dapur. Ada yang salah? Oh, ada? Masbuloh (masalah buat loeh???) hehehe. Tulisan ini muncul saat saya lagi didapur sambil menggoreng pisang dengan niat berhemat dan hidup sehat plus kenyang daripada beli gorengan yang tidak jelas 4B-nya: Bibit, Bebet, Bobot dan ngga bikin Bokek (alias kantong tipis), itu cerita tentang pisang atau sedang mencari jodoh yah? What ever-lah, pokoknya ini nulisnya di dapur (catat: NULIS bukan Mengetik) jadi, jangan ada yang jadi bengong mikirin: gimana tuh ngetik sambil menggoreng pisang, di dapur pula? DON”T TRY THIS AT HOME!


Jelasnya tulisan kali ini bukan tentang pisang goreng, bukan tips menulis dengan baik apa lagi tentang dapur, juga bukan tentang 11-12-13 yang lagi ramai dibicarakan (pada zaman itu), sampai-sampai ada yang ngambek gara-gara honeynya pasang DP di bbm kayak gambar di bawah ini:



Hahaha, it’s not my bussines, yang saya tau adalah hari ini pemutaran perdana film besutan sutradara Hanung Bramantyo yaitu, SOEKARNO, *berharap ada yang mau traktir nonton, eh rupanya pada 12-12-13 beneran ada yang baik hati ajak nonton (Allah maha mendegarkan hambaNya).

Mari beranjak pada judul, anggap yang di atas intermesso. Ada apa dengan malam jum’at? Hayoo, ada apa coba? Dulu waktu masih kecil sering dengan orang tua bilang “jangan keluar malam jum’at banyak syetan”, tapi kenapa? Ada apa dengan malam jum’at? Kata Bang H. Rhoma “ kenapa eh...kenapa...kalau ini malam jum’at sya la...la...la...” (tarik mang...). ayo kenapa? Silahkan dipikirkan dulu yah, sambil menikmati sepiring pisang goreng+sambel terasi+secangkir moccacino, mantapss.



Ngiler yah? Wah maaf, tidak bermaksud loh. Rasulullah bersabda (ini dengan bahasa sesempit pengetahuan saya yah) “Jika kita memasak dan baunya tercium oleh tetangga, maka wajib bagi kita untuk membagi masakan tersebut”. Buat yang ingat hadistnya, tolong diajarkan ke saya yah. Tapi, inikan cuman kelihatan gambarnya, ngga kecium baunya, jadi yang saya bagikan cuman gambarnya saja hahaha. Akh, perlu bertemu dengan om Dedy Corbuzier untuk bilang “konsentrasi...konsentrasi”, tulisannya sudah 4 paragraf semua tidak ada hubungannya dengan judul.

Baiklah, kembali lagi pada judul: Ada apa dengan malam jum’at?. Ingatan saya kembali pada zaman (terlalu tua bahasanya) 2001/2002, pada masa itu saya masih menduduki (wets... menduduki, kesannya arogan sekali), ganti dengan mengeyam saja biar lebih bersastra (kok kayak kegiatan handycraft? Itu mah “mengayam”), oke-oke apalah istilahnya daripada saya bilang menguyah bangku sekolahan (ini namanya omnivora setara dengan tikus atau rayap, hahaha saya jadi membayangkan).





Setiap malam jum’at, selalu saja ada tugas rumah (RP eh salah, PR) menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan waktu itu belum mengenal google terjemahan (entah sudah ada atau belum, mungkin saja google yang tidak kenal saya hehe), juga belum bersapa ria dengan alfalink/kamus elektronik. Menerjemahkan 1-2 cerita/artikel dan juga menjawab setiap soalnya yang bukan bahasa kita, kadang bikin ngantuk. Nah salah 1 cara saya untuk tidak mengantuk adalah menontot film yang memberikan semangat 45 di layar tv. Anda tau film apa itu? Ooh bukan, bukan G30S/PKI, bukan pak Mario Teguh (belum zamannya). Oke, kata kuncinya: malam jum’at, kliwon, hihihi, yah...yah...100% SUPER sekali. Jawabannya adalah filmnya si tante cantik Suzanna dengan judul-judul yang sangat memberi semangat, diantaranya: Malam jum’at kliwon, Bangkit dari kubur, Ratu pantai selatan dan lain-lain, semuanya ditayangkan di TPI, sekarang sudah ganti nama jadi MNCtv. Aduh, jadi ingat percakapan tante Suzanna saat adegan membeli sate, “Bang satenya bang,”| “Berapa tusuk bu?”| “200 tusuk bang, makan di sini”. Dengan sigap penjual sate membakar satenya tapi terkalahkan dengan kecepatan tante Suzanna melahapnya, bahkan yang sementara di atas bara pun dilahap habis dan bukan main kagetnya si abang penjual sate, setelah dimakan satenya keluar lagi dari punggu si tante, kun...kun...kunti..eh sundel bolong. Gimana ceritanya bikin semangat kan? Yah pastinya plus merindik diskon eh disko (masa merinding pake di diskon segala). Ini bikin saya jadi menahan kantuk dan punya semangat untuk menyelesaikan tugas terjemahan.

Ada efek positif dan negatif dari film itu, yang positif adalah: 1) Menerjemahkan dengan kamus, bikin rajin membaca dan menambah kosa kata, 2) karena takut jadi tidak ngantuk, tugas dan film sama-sama tuntas, 3) karena masih takut meski filmnya sudah end, jadi tidak bisa tidur waktu itu digunakan untuk mengoreksi hasil terjemahan plus menghapal sampai tertidur dan tidak beranjak dari tempat duduk meski untuk ganti chanel (belum kenal remote nih) dan ingat nontonnya 2-3 meter dari tv supaya mata tetap aman, minus tidak nambah dan 4) efek negatifnya adalahfilmnya terbawa sampai mimpi tapi adegannya sedikit berbeda, seperti ini: latar belakang sebuah ruang kelas, pembicaraan antara saya dan pak guru bahasa Inggris, saksikanlah!

  


Karena itu, marahlah pak guru & semua kosa kata yang telah saya hapal seketika lenyap, semua pertanyaan pak guru jadi bikin puyeng apalagi selama mengajar pak guru menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantarnya (huuff, makanya Ni belajar), lalu kejadian berlanjut lagi:





Saya langsung dihadapkan pada situasi menghadapi ujian tanpa persiapan belajar sebelumnya dan anda tau pengujinya adalah tante Suzanna live dari kuburnya. Si tante memberikan pertanyaan dan lagi2 saya tidak tau jawabannya, seketika itu pula saya diikat dan diseret menuju ke makamnya, “huakkk mama...ibu...mommy...ummi....bunda...mother...help me please”. Saya menjerit-jerit dan menangis. Rupanya say bermimpi dan mengigau, wah mimpi aneh. Tapi jangan salah kaprah, saat sedang mengigau saya tetap tau kok apa-apa yang saya katakan hanya saja untuk mengontrolnya diluar kendali saya.

Hal-hal seperti di atas sudah lumrah saat saya punya tugas rumah atau akan menghadapi ujian, selalu saja terbawa mimpi yang aneh-aneh bin ajaib. By the way sudah mulai masuk tengah malam nih, rasanya mulai kantuk, apalagi si tante Suzanna tidak tayang malam ini. Segera tidur bersiap bangun di 1/3 malam untuk merasa Sang Pemilik hati, tolong yang masih terjaga bangunkan saya yah (attention: ini hanya untuk para akhwat, perempuan, girls n womens, not Man, apa lagi Batman hahaha), jangan sampai jadi kayak di bawah ini:
 



Saya langsung dihadapkan pada situasi menghadapi ujian tanpa persiapan belajar sebelumnya dan anda tau pengujinya adalah tante Suzanna live dari kuburnya. Si tante memberikan pertanyaan dan lagi2 saya tidak tau jawabannya, seketika itu pula saya diikat dan diseret menuju ke makamnya, “huakkk mama...ibu...mommy...ummi....bunda...mother...help me please”. Saya menjerit-jerit dan menangis. Rupanya say bermimpi dan mengigau, wah mimpi aneh. Tapi jangan salah kaprah, saat sedang mengigau saya tetap tau kok apa-apa yang saya katakan hanya saja untuk mengontrolnya diluar kendali saya.
Hal-hal seperti di atas sudah lumrah saat saya punya tugas rumah atau akan menghadapi ujian, selalu saja terbawa mimpi yang aneh-aneh bin ajaib. By the way sudah mulai masuk tengah malam nih, rasanya mulai kantuk, apalagi si tante Suzanna tidak tayang malam ini. Segera tidur bersiap bangun di 1/3 malam untuk merasa Sang Pemilik hati, tolong yang masih terjaga bangunkan saya yah (attention: ini hanya untuk para akhwat, perempuan, girls n womens, not Man, apa lagi Batman hahaha), jangan sampai jadi kayak di bawah ini:




Cahaya Keindahan . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates