Minggu, 23 Agustus 2020

Bismillah 
Assalamualaikum warahmatullah 

Alhamdulillah akhirnya selesa juga membuat grafis jawaban game kali ini.  Meski niat awal ingin mengumpulkan diawal waktu namun Qadarullah harus mengalami beberapa kejadian hebat. Hingga tulisan inipun dibuat masih dalam kondisi kurang fit. 

Namun bismillah tetap melanjutkan komitmen ingin konsisten menyelesaikan tantangan pra-bunsay ini. 

Adapun game kali ini dengan tantangan sebagai berikut :

Maasyaa Allah kita disuruh menyelami dan memandang diri kita terdalam untuk mengetahui komitmen dan konsisten selama memulai bermain di IIP. 

Dengan ini maka saya memulai menulis untuk tantangan kali ini. 


Sebelum masuk IIP saya pribadi di tahun 2015 pernah ditawari untuk ikut iip namun belum mengerti betul apa itu IIP, terlebih lagi komunikasi dengan chat via jaringan internet kala itu belum selancar sekarang.

Saat awal ikut matrikulasi saya baru berstatus istri dari seorang prajurit TNI yang ditempatkan tugas terpisah dengan tempat saya bertugas (BERAU - SAMARINDA). Masih banyak kebingungan yang saya temui awal masuk matrikulasi. Pernyataan besar "apa yang saya cari di IIP?  Sekedar mencari teman, pergaulan, ilmu atau biar terkesan sibuk? Akhirnya saya "kebingungan" dan matrikulasi ibarat proses membangun rumah yaitu mengeruk lahan dahulu agar sesuai dengan keperluan pembangunan selanjutnya. 
 

Pertanyaan terbesar saya saat awal masuk IIP "mengapa Allah izinkan saya hijrah dari kota Gowa-Makassar ke Samarinda Kalimantan Timur?  Untuk apa Allah izinkan saya berada diantara ibu-ibu yang telah punya anak padahal saya belum punya anak?  Mengapa Allah titipkan potensi mendidik, potensi membuat permainan handmade, potensi bermain dll kepada saya? Dan terakhir mengapa Allah izinkan saya mengalami kehilangan ibunda Rahimahallah lalu lulusan jadi dosen cpns di Samarinda, jauh dari orang tua dan sempat merasakan LDM dengan suami?

Semua pertanyaan itu mengarah pada 1 hal "TUJUAN PENCIPTAAN DIRI INI". Maka IIP merupakan salah satu pintu yang membuka banyak hal pada diri saya. Seakan menemukan harta karun terpendam diantara proses menyelam ini. 

Di ibu profesional saya menemukan banyak wanita hebat yang berbeda latar belakang dan budaya, ada yang bekerja di ranah domestik dan tak sedikit yang berlari pula di ranah publik seperti saya. 

Di IP saya melihat banyak ilmu, ide dan kreatifitas digali dan terus digali. Apresiasi pada tiap hal yang dikerjakan tanpa memandang kecil besar menyentuh dan menyemangati kami. 

Hal yang teringat yaitu penyampaian yang mudah, mengajak meninjau diri sendiri dan fokus pada potensi untuk menyikapi kekurangan diri. Selain itu kerja tim pun diajarkan pada setiap perkuliahan IP hingga tidak terasa kita saling menyemangati dan mendukung meski awalnya tak saling mengenal lalu kemudian terasa seperti keluarga baru di tanah rantau. 

Hingga kita mengerti diri sendiri dan selalu diingatkan untuk menjaga kemulian diri juga menghargai orang lain utamanya suami, anak, orang tua,  juga saudara sebelum keluar rumah menyapa tetangga. Perubahan sedikit demi sedikit terasa berarti bagi saya yang baru berumah tangga.

Banyak hal yang dapat diperjuangkan kedepan. Khusus bagi saya pribadi masih ingin konsisten dengan keinginan selalu berbagi ilmu yanh tentunya dimulai dari mencari ilmu dulu (prinsip 3x mendengar baru kemudian berbicara), mengali potensi, melatih dan mengembangkan lalu membagi. 

Berbagi ilmu dengan menjadi narasumber ataupun pembicara adalah sebuah harapan saya. 

Besar harapan ilmu yang digunakan tersebut dapat mengantarkan diri menjaga kemuliaan. Karena ilmu makin dibagi makin bertambah. Tujuan terbesar menjadikan rumah sebagai madrasah utama terbaik baik secara akademisi, akhlah dan juga iman.

Mengapa IIP berkesan bagi saya, karena di IIP dengan COC dan nilai moral serta kebebasan berekspresi juga apresiasi menjadikan diri saya utuh sebagai pribadi bebas, jujur  dan bahagia. 

Bukankan ibu yang baik bukan yang sempurna tapi ibu yang bahagia. Bahagia dahulu kemudian bisa mendidik anak dengan baik dan berbakti pada suami juga orang tua. 

Semoga niat ini Allah senantiasa bersamai dan ridhoi hingga mencapai tujuan kami,  aamiin. 

Terima kasih 
Hormat saya
Nur Husniah Thamrin, ST., MT

Cahaya Keindahan . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates